PEWARNAAN BAKTERI TAHAN ASAM METODE KINYOUN
Prinsip :
Dinding bakteri yang tahan asam mempunyai lapisan lilin dan lemak
yang sukar ditembus cat. Oleh karena pengaruh fenol dan kadar cat yang tinggi
maka lapisan lilin dan lemak itu dapat ditembus cat basic fuchsin. Pada waktu
pencucian lapisan lilin dan lemak yang terbuka akan merapat kembali. Pada
pencucian dengan asam alkohol warna fuchsin tidak dilepas. Sedangkan pada
bakteri tidak tahan asam akan luntur dan mengambil warna biru dari methylen
blue.
Komposisi zat warna yang digunakan :
- Larutan Carbol-fuchsin menurut Kinyoun : Basic fuchsin 4 gram, alkohol 95% 20 ml, phenol 8 gram, dan aquadest 100 ml. Fuchsin digerus dalam mortir dengan alkohol sampai larut. Cucilah berkali-kali mortir itu dengan air dan pindahkan ke dalam botol. Panasilah phenol di atas penangas air 56°C sampai mencair dan tambahkanlah phenol itu ke larutan tadi. Biarkan 24 jam, kemudian disaring dan siap untuk dipakai.
- Decolorisasi : HCl 3-5% atau Asam-sulfat 5%.
- Counter stain : Methylen biru 1% dalam air
- Buat sediaan, keringkan di atas api, kemudian fiksasi di atas api.
- Tuangi dengan larutan Kinyoun, biarkan 3-5 menit.
- Cuci dengan air kran mengalir pelan-pelan : ½ menit.
- Tetesi dengan asam-sulfat 5%, biarkan : ½ menit.
- Bubuhi dengan alkohol 70%, biarkan : ½ menit.
- Cuci dengan air kran mengalir pelan-pelan : ½ menit.
- Warnai dengan methylen biru, biarkan : 1 menit.
- Cuci dengan air kran, keringkan dan lihat dengan mikroskop.
- Cara Kinyoun tidak perlu dipanasi.
- Hasil pewarnaan: Bakteri tahan asam : merah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar